Sebuah tali kosmik dari gas dingin dan debu berjarak 260 tahun cahaya di
sepanjang galaksi Bima Sakti, diidentifikasi sebagai tempat kelahiran
dari bintang-bintang raksasa. Demikian yang dikatakan oleh seorang ahli
astronomi asal Australia. Jill Rathborne dari CSIRO Astronomy dan
Space Science, mengatakan bahwa sebelumnya, sangat minim pengetahuan
mengenai bagaimana bintang-bintang raksasa yang berukuran lebih dari
delapan kali ukuran matahari kita, bisa terbentuk
“Jumlah bintang-bintang
raksasa tidaklah terlalu banyak dan umurnya juga tidak terlalu lama. Hal ini lah yang menyebabkan objek-objek tersebut sedikit sukar untuk
dipelajari,” ujar Rathborne. Rathborne menjelaskan, bintang-bintang raksasa ini memiliki dampak yang
penting pada galaksi. Memancarkan radiasi dalam jumlah besar, serta
meniupkan angin kosmik yang menempa elemen-lemen berat, sebelum akhirnya
meledak sebagai supernova yang masif.Rathborne adalah anggota dari
tim yang menemukan ‘tempat kelahiran dari bintang-bintang raksasa’ yang
berbentuk tali kosmik dari gas dan debu antariksa tersebut, menggunakan
Spitzer Space Telescope milik NASA. Mereka menjuluki penemuannya
tersebut sebagai ‘Nessie Nebula’. “Itu karena bentuknya terlihat mirip seperti monster Loch Ness,” jelas Rathborne.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar